PEMBUKAAN PESANTREN KILAT DI SDN 7 SALOTUNGO: MENYINARI HATI DENGAN CAHAYA ILMU

Uncategorized1089 Dilihat

Targettuntas.com -Soppeng- Soppeng, 6 Maret 2025 — Dalam upaya memperdalam pemahaman agama dan membangun karakter Islami, SD Negeri 7 Salotungo menggelar Pesantren Kilat yang diawali dengan shalat Dhuha berjamaah. Seluruh siswa dan tenaga pendidik bersatu dalam kekhusyukan, mengawali hari dengan munajat kepada Sang Pemilik Ilmu. Muhammad Alwi Basri, S. Pd, guru Pendidikan Agama Islam (PAI), memimpin shalat, membimbing setiap gerakan dan doa sebagai pembuka perjalanan ruhani.

Seusai shalat, kegiatan resmi dibuka oleh Abdul Asis, S. Pd I, selaku kepala sekolah. Dalam sambutannya, beliau mengingatkan pentingnya menjadikan ilmu sebagai penerang hidup. “Pesantren kilat ini adalah wadah bagi kita semua untuk menanam benih kebaikan, mengasah akhlak, dan memperkaya jiwa dengan ilmu yang bermanfaat. Sebab, Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga,” tuturnya, mengutip hadis riwayat Muslim.

Setelah pembukaan, Muhammad Alwi Basri, S. Pd menyampaikan materi perdana tentang hikmah dan esensi puasa Ramadan. Ia menjelaskan bahwa puasa bukan sekadar ibadah fisik, tetapi latihan spiritual yang mendidik jiwa untuk lebih sabar, ikhlas, dan dekat dengan Allah SWT. “Dalam puasa, kita belajar mengendalikan diri. Ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 183: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” paparnya dengan penuh ketulusan.

Setelah sesi materi, siswa diarahkan ke kelas masing-masing untuk melanjutkan pembelajaran sesuai jadwal yang telah disusun oleh guru PAI SDN 7 Salotungo. Setiap kelas menjadi ruang eksplorasi ilmu, di mana para guru menyampaikan materi seperti fikih ibadah, kisah teladan Nabi, adab sehari-hari, dan hafalan doa-doa pendek.

Dalam suasana yang penuh semangat, para siswa menyimak dengan antusias, seolah haus akan ilmu yang mendekatkan mereka pada Sang Pencipta. Di sudut-sudut kelas, terdengar lantunan ayat suci dan diskusi ringan tentang makna ibadah. Semua ini menjadi bukti bahwa pesantren kilat bukan sekadar program rutin, melainkan perjalanan hati untuk meraih ridha Ilahi.

Di akhir sesi, Abdul Asis, S. Pd I mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi bekal berharga bagi para siswa. “Ilmu adalah cahaya yang tidak akan pernah padam. Semoga anak-anak kita menjadi generasi yang mencintai ilmu, mengamalkannya, dan menjadi lentera bagi umat,” tutupnya penuh doa.

Dengan tekad dan kebersamaan, SDN 7 Salotungo terus melangkah, menanam ilmu dan mengasah iman, agar setiap siswa tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menjadi penerus bangsa yang berpegang teguh pada ajaran Islam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *